STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA
2013/2014
Soal :
1. Apakah yang dimaksud keputusan? Sebutkan jenis-jenis keputusan!
2. Sebutkan peran manajemen dalam pengambilan keputusan!
3. Jelaskan empat metode pengambilan keputusan!
4. Jelaskan langkah-langkah pengambilan keputusan!
5. Apakah yang dimaksud dengan manajemen risiko
Jawab :
1. Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.
Jenis-jenis Keputusan
§ Keputusan Diprogram (programmed decisions): keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang.
Contoh: keputusan tentang penetapan gaji karyawan baru
§ Keputusan Tidak Diprogram (Nonprogrammed Decisions):
keputusan yang berkenaan dengan masalah khusus, khas, atau tidak biasa. Bila suatu masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat penting sehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidak diprogram.
Contoh: penangan masalah produk yang jatuh di pasaran
Menurut situasinya
§ Dalam kondisi kepastian
Para manajer mengetahui apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang karena tersedia informasi yang akurat, terpercaya, dan dapat diukur sebagai dasar keputusan.
§ Dalam kondisi risiko
Manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap kemungkinan hasil, tetapi informasi lengkap tidak tersedia.
§ Dalam kondisi ketidakpastian
Manajer tidak mengetahui probabilitas bahkan kemungkinan tidak mengetahui kemungkinan hasil.
2. Peran manajemen dalam pengambilan keputusan :
§ Wiraswastawan
mempunyai inisiatif dan kreativitas dalam upaya meningkatkan unit-unit mereka.
§ Penangkal kesulitan/gangguan
menyelesaikan berbagai masalah yang sulit dan menelusuri, sampai mengeluarkan keputusan yg tidak disenangi, berpikir secara analitis dan konseptual.
§ Pengalokasian sumber daya
mampu menyeimbangkan berbagai tujuan dan kebutuhan, sumber daya yg sangat terbatas.
§ Negosiator
Sebagai perunding baik di dalam organisasi maupun dengan organisasi lain.
3. Metode Pengambilan keputusan :
· Metode rasional (model rasional)
metode klasik yang secara implisit mencakup model birokratis dari pengambilan keputusan.
· Metode tawar-menawar incremental (incremental-bargaining)
model paling dasar aktivitas politik, yaitu penyelesaian konflik melalui negosiasi. Karakteristik incremental ialah keputusan tentang suatu kebijakan terjadi dalam bentuk langkah-langkah kecil karenanya tidak terlalu jauh dari status quo.
Contohnya : Seperti di saat kita sedang melakukan tawar menawar di pasar tradisional, antara penjual dan pembeli pasti akan saling bernegosiasi.
· Metode agregatif (aggregative methods)
mencakup antara lain teknik Delphi dan teknik pengambilan keputusan yang berkaitan.
Konsensus dan peran serta merupakan karakteristik utama dari metode agregatif.
Contohnya : Seperti di saat kita (orang awam) terkena masalah hukum, maka kita pasti akan menemui ahli hukum seperti pengacara atau mungkin kita membawa saksi dari pihak kita, untuk mengambil keputusan dalam masalah hukum , kita pasti memerlukan orang-orang yang ahli di bidang tersebut untuk membantu kita dalam menyelesaikan masalah tersebut.
· metode keranjang sampah (the garbage-can) atau nondecision-making model
Model keranjang sampah menolak model rasional bahkan rasional-inkremental sederhana sekalipun.
Model ini lebih tertarik pada karakter yang ditampilkan dalam keputusan, pada bermacam-macam isu dari peserta pengambil keputusan dan masalah yang timbul pada saat itu. Sering kali keputusan yang diambil tidak direncanakan sebagai akibat dari perdebatan dalam kelompok.
4. Langkah-langkah penambilan keputusan :
· Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah.
Para manager sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit ditemukan. Para manager dapat mengidentifikasi masalah dengan cara menguji hubungan sebab-akibat; mencari penyimpangan atau perubahan dari yang normal; konsultasi dengan pihak lain
· Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan.
Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan mendapatkan informasi tersebut.
· Tahap 3 : Pegembangan Alternatif-Alternatif.
Kecenderungan menerima alternatif keputusan pertama yang feasibel sering menghindarkan masalah dalam pencapaian penyelesaian Manager harus memilih alter-natif yang baik, walaupun tidak sempurna atau ideal.
· Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif.
Setelah mengembangkan sekumpulan alternatif, manager harus mengevaluasi sekumpulan alternatif, manager harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas setiap alternatif.
· Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik
Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih didasarkan pada jumlah infor-masi bagi manager dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer.
· Tahap 6: Implementasi Keputusan
Setelah alternatif terbaik dipilih, manager harus mem-buat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan mungkin. Manager perlu memerhatikan berbagai risiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi pengambilan keputusan. Manager juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuaan periodik dan mempersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan keputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
· Tahap 7: Evaluasi Hasil-Hasil Keputusan
Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan.
5. Manajemen Resiko adalahpelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko .Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.
Tugas Esay 3 Pengantar Manajemen
Reviewed by ATAH Merpati
on
22.31.00
Rating:
