MAKALAH MENEJEMEN
MEMORI
STRATEGI
PENEMPATAN PROGRAM KE PARTISI
Dosen : Joni Maulindar, S.Kom., M.Eng
Disusun Untuk Melengkapi
Tugas
Mata Kuliah Sistem Operasi

Oleh :
AGUSTINUS
|
130103001
|
WAHYU ABDUL MUIZ
|
130103064
|
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK DUTA
BANGSA
SURAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah
Memori adalah pusat dari operasi pada sistem komputer
modern, berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur dan
dijaga sebaik-baiknya. Memori adalah array besar dari word atau byte, yang
disebut alamat. CPU mengambil instruksi dari memory berdasarkan nilai dari
program counter.
Sedangkan manajemen memori adalah suatu kegiatan untuk
mengelola memori komputer. Proses ini menyediakan cara mengalokasikan memori
untuk proses atas permintaan mereka, membebaskan untuk digunakan kembali ketika
tidak lagi diperlukan serta menjaga alokasi ruang memori bagi proses.
Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem komputer, penting untuk
memproses dan fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat
menampung sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya agar pemogram atau proses
tidak dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer.
1.2
Rumusan Masalah
Dari sekian banyak materi yang ada dalam sistem operasi,
dalam Makalah ini penyusun mencoba menguraikan hanya mengenai :
a. Apa definisi
Manajemen Memory?
b. Apa fungsi dari
Manajemen Memory?
c. Bagaimana Strategi
Penempatan Program ke Partisi?
1.3
Tujuan Penulisan
Makalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui Strategi
Penempatan Program ke Partisi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Manajemen Memori
Manjemen memori (Memory Manager) adalah salah satu bagian
sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses mana yang diletakkan pada
antrian. Manajemen memori DOS merupakan mekanisme pengaturan memori pada sistem
operasi DOS. Sistem operasi berjalan dalam modus real dengan arsitektur
berbasis prosesor intel x86. Dalam modus real, hanya 20-bit pertama dari bus
alamat yang akan digunakan oleh sistem operasi untuk mengakses memori, sehingga
menjadikan jumlah memori yang dapat diakses hanya mencapai 220=1048576 bytes (1
MB) saja, dari yang seharusnya 32-bit/40-bit pada prosesor-prosesor modern. Ada
beberapa macam jenis memori diantaranya :
a.
Memori Kerja
1.
ROM/PROM/EPROM/EEP
2.
ROMRAM
3.
Cache memory
b.
Memori Dukung
1.
Floppy
2.
Harddisk,dll.
2.2
Fungsi manajemen memori :
Manajemen memori sangat penting untuk memproses dan
fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat menampung
sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya agar pemrogram atau proses tidak
dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer. Berikut ini kami sebutkan fungsi manajemen
memori diantaranya :
a.
Mengelola informasi memori yang dipakai dan
tidak dipakai.
b.
Mengalokasikan memori
ke proses yang memerlukan.
c.
Mendealokasikan memori dari proses yang telah
selesai.
d.
Mengelola swapping antara memori utama dan
disk.
2.3 Strategi Penenmpatan Program Ke
Partisi
Secara
Umum adalah :
a.
Strategi penempatan
pada pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama. Penempatan proses ke
memori dilakukan secara mudah karena dapat dipilih sembarang partisi yang
kosong.
b.
Strategi penempatan
pada pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda.
Terdapat dua strategi penempatan program ke partisi,
yaitu :
a.
Satu antrian untuk tiap partisi (banyak antrian untuk seluruh partisi).
Proses
ditempatkan ke partisi paling kecil yang dapat memuatnya.
Keuntungan :
teknik ini adalah meminimalkan pemborosan memori.
Kelemahan :
dapat terjadi antrian panjang disuatu partisi sementara antrian partisi-partisi
lain kosong.
b.
Satu antrian untuk seluruh partisi.
Proses-proses diantrikan di satu antrian tunggal untuk
semua partisi.
Proses segera ditempatkan di partisi bebas paling kecil
yang dapat memuat.
Keunggulan :
lebih fleksibel serta implementasi dan operasi lebih minimal karena hanya
mengelola satu antrian.
Kelemahan :
proses dapat ditempatkan di partisi yang banyak diboroskan, yaitu proses kecil
ditempatkan di partisi sangat besar.
Kelemahan ini dapat diatasi dengan prosedur pemindahan.
Pemindahan dilakukan bila proses besar akan masuk memori tetapi hanya tersedia
partisi kecil sementara proses kecil menempati partisi besar. Proses kecil di
swap ke partisi kecil yang sedang bebas kemudian proses besar di antrian
menempati partisi besar yang ditinggal proses kecil.
Pemartisian memori menjadi partisi-partisi secara statis
mempunyai dua masalah, yaitu :
a.
Relokasi
Adalah masalah penempatan proses sesuai alamat fisik
sehubungan alamat partisi memori dimana proses ditempatkan. Proses dapat
ditempatkan pada partisi-partisi berbeda menurut keadaan sistem saat itu.
Pengalamatan fisik secara absolut untuk proses tidak dapat dilakukan.
Solusi
pertama :
Sistem operasi menambahkan alamat
awal partisi dimana proses ditempatkan ke setiap alamat yang diacu proses. Pada
saat proses kompilasi, linker harus memasukkan satu daftar atau bit map biner
pada program memberitahu word program yang alamat-alamatnya direlokasi. Linker
harus mencatat opcode, konstanta, dan item-item yang tak perlu direlokasi.
Masalah yang
ditimbulkan :
Solusi ini
menimbulkan masalah proteksi terhadap memori. Program tak terkendali selalu
mampu membangun instruksi baru dan meloncati. Tak ada cara untuk menghentikan jika program
membaca atau menulis word di memori partisi lain (yang bukan hak-nya). Masalah
relokasi dan proteksi tidak dapat
dipisahkan, diperlukan satu solusi tunggal mengatas kedua masalah tersebut.
b.
Proteksi
Masalah proteksi pada banyak partisi dengan banyak proses
di satu sistem secara bersamaan dikhawatirkan proses menggunakan atau
memodifikasi daerah yang dikuasai proses lain (yang bukan haknya). Bila
kejadian ini terjadi, maka proses lain dapat terganggu dan hasil yang
diperolehnya dapat menjadi kacau.
Solusi IBM 360 :
Pada komputer IBM 360 membagi
memori menjadi blok-blok, tiap blok ditambahi 4 bit kode proteksi. Blok
berukuran 2 Kb. Proses jua mempunyai PSW (Program Status Word) yang antara lain
berisi status proteksi. Status proteksi ini terdiri dari 4 bit (sama dengan bit
kode proteksi untuk blok memori),
merupakan kunci dalam pengaksesan memori. Proses hanya diijinkan mengakses
blok-blok memori yang berkode proteksi sama dengan kode proteksi yang dimiliki
PSW proses. Jika proses mengakses blok memori berkode proteksi berbeda dengan
kunci PSW-nya, terjadi trap. Trap ini memberitahu sistem operasi bahwa telah
terjadi pelanggaran memori, yaitu terdapat pengaksesan ke blok memori yang
bukan wewenang proses yang menyebabkan trap.
Solusi menggunakan
base register dan limit register :
Solusi lain adalah
menggunakan dua register yaitu base register dan limit register. Base register
diisi alamat awal partisi dan limit register di isi panjang partisi. Setiap
alamat yang dihasilkan secara otomatis ditambah dengan nilai base register.
Instruksi yang mengacu pada alamat yang melebihi limit register akan
menimbulkan trap yang memberitahu sistem operasi bahwa telah terjadi
pelanggaran pengaksesan memori.
Teknik ini lebih unggul dibanding teknik
pada IBM 360 karena sangat lebih efisien. Teknik ini tidak perlu menempatkan 4
bit proteksi di tiap blok memori.
Teknik inipun lebih fleksibel.
Keuntungan :
·
Alamat tidak perlu
dimodifikasi.
·
Setiap instruksi
dapat diperiksa agar tidak meloncati batas limit register.
·
Program dapat dipindah
walau sedang dieksekusi.
·
Pemindahan dilakukan
hanya dengan mengganti nilai base register.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Memori adalah pusat dari operasi pada sistem komputer
modern, berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur dan
dijaga sebaik-baiknya. Memori adalah array besar dari word atau byte, yang
disebut alamat. CPU mengambil instruksi dari memory berdasarkan nilai dari
program counter. Instruksi ini menyebabkan penambahan muatan dari dan ke alamat
memori tertentu. Sedangkan manajemen memori adalah suatu kegiatan untuk
mengelola memori komputer. Proses ini menyediakan cara mengalokasikan memori
untuk proses atas permintaan mereka, membebaskan untuk digunakan kembali ketika
tidak lagi diperlukan serta menjaga alokasi ruang memori bagi proses.
Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem komputer.
3.2 Saran
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Strategi Penempatan
Program ke Partisi, silahkan para pembaca dapat mengaksesnya pada buku atau
artikel yang membahas secara lengkap tentang Strategi Penempatan Program ke
Partisi.
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Strategi Penempatan Program ke Partisi
Reviewed by ATAH Merpati
on
14.13.00
Rating:

Tidak ada komentar: